Selasa, 31 Mei 2011

Eko Maulana Ali Sosok Pemimpin Haus Ilmu Pengetahuan

SIAPA bilang kalau sudah tengah baya atau menjadi pejabat penting tak ada waktu lagi buat berlomba menimba ilmu pengetahuan di bangku kuliah?. Ternyata hal ini tidak berlaku bagi Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, H Eko Maulana Ali. Walau sederet embel-embel gelar pendidikan yang telah disandangnya baik di dalam maupun luar negeri tak menyurutkan bapak lima anak ini untuk berjibaku bersama ribuan mahasiswa mengejar IPK tertinggi di Universitas Terbuka Jakarta. Ilmu pengetahuan baginya ibarat orang haus yang selalu ingin minum. Walau hampir tak punya waktu untuk belajar lantaran schedule kerja super padat, seluruh sisa waktu yang ada dihabiskan untuk belajar dan terus belajar. Di sela kesibukan, ia menyempatkan diri berselancar di dunia maya, dengan notebook kesayangannya ia mulai mencari materi-materi berkaitan dengan pelajaran maupun halhal yang menyangkut pekerjaan sehari-hari sebagai orang nomor satu di Negeri Serumpun Sebalai. Tidak heran bila perjuangannya ini berbuah kenyataan. Hari ini senyum tipis yang begitu bersahaja dan berwibawa meluncur dari wajah sang pemimpin yang tak kenal lelah memberikan teladan bagi masyarakatnya. Betapa tidak bersama 3.079 wisudawan diploma dan sarjana dan 88 wisudawan pascasarjana di Gedung UT Convention Center Kampus UT Pondok Cabe Tanggerang Selatan, Selasa (2/11).
Pak Eko begitu beliau akrab disapa telah menyelesaikan studi Program Pascasarjana Magister Administrasi Publik predikat lulusan dengan pujian (cumlaude) IPK 3,82 membuktikan bahwa usia bukanlah halangan untuk berprestasi. Kehausannya terhadap ilmu pengetahuan tak cuma berhenti sampai disitu. Eko Maulana Ali juga menyempatkan diri mengambil program doktoral di Universitas Padjajaran Bandung dan Universitas Malaya Malaysia. Semua itu dilakukan untuk memacu generasi muda Bangka Belitung maupun di negeri tercinta untuk terus menimba ilmu pengetahuan. "Saya ingin seluruh masyarakat Bangka Belitung berlomba mengejar ilmu pengetahuan. Saya juga punya tanggung jawab terhadap Bangka Belitung. Saya berharap para pegawai juga dapat mengikuti jejak ini. Saya berkeyakinan di tahun 2015 nanti 80 persen jabatan eselon II diisi pejabat yang berpendidikan S-3, sedangkan jabatan eselon III dan IV 60 persen berlatarbelakang pendidikan pascasarjana. Kalau sudah begini kita optimis Bangka Belitung akan maju," ujarnya di sela-sela pemberian ucapan selamat kepada seluruh wisudawan. Atas segala upayanya yang begitu tinggi terhadap kemajuan dunia pendidikan anak pertama dari pasangan H Suroso Prayitno dan Hj Albarina (alm) ini menyabet berbagai penghargaan dari pemerintah pusat di bidang pendidikan, di antaranya Anugerah Widyakrama wajar 9 tahun dan Satyalencana Pembangunan bidang Pendidikan dari Presiden RI. Ketika ditanya wartawan dalam jumpa pers, mengapa mangambil kuliah di Universitas Terbuka, Ketua Ikatan Keluarga Alumni UT ini menceritakan bahwa selain untuk menyimetrikan disiplin ilmu yang ada, ternyata kuliah di UT sangat unik. "Jika di perguruan tinggi negeri atau swasta lain masih bisa ketemu dosen atau tim penilai, tapi di UT hal itu tak pernah terjadi.Tahu-tahu sudah ujian dan nilainya keluar. Di sini dituntut kemandirian kita. Ini sangat unik," ucapnya. Menyinggung soal upaya apa yang telah dilakukan terhadap lulusan UT, Gubernur Eko mengatakan kalau belum bekerja mereka dapat mengikuti tes CPNS dan sebagainya. Bagi pegawai yang kuliah di Universitas Terbuka khususnya guru sudah tiga tahun berjalan mereka mendapatkan bantuan dari Pemerintah Daerah sebesar Rp 150 ribu hingga 200 ribu rupiah. "Beasiswa juga akan kita berikan sesuai dengan kemampuan dan prestasi mahasiswa di semua universitas termasuk swasta," paparnya mengakhiri penjelasannya. (may).


Profil Eko Maulana Ali 

Nama lengkap Ir. Eko Maulana Ali, SAP, M.Sc, M.Si (lahir di Kelapa, Kepulauan Bangka Belitung, 26 September 1951;) adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung periode 2007 - 2012. Ia terpilih sebagai gubernur menggantikan Hudarni Rani dalam pemilihan gubernur langsung pada tahun 2007. Eko Maulana Ali merupakan gubernur yang diamanahi untuk mengurusi Pulau yang kaya akan timah. Kegiatan penambangan timah saat masih berlangsung sangat sporadis hingga alam bangka belitung menjadi rusak. Kerusakan alam dan lobang-lobang bekas galian timah atau yang biasa disebut dengan kolong saat ini semakin menjamur. Bahkan kerusakan yang terjadi tidak hanya didarat saja, dilautpun demikian. Laut Bangka dengan kekayaan biota sumberdaya hayatinya seperti terumbu karang saat ini banyak yang rusak parah akibat penambangan terutama kegiatan penambangan yang dilakukan oleh kapal isap milik swasta. Ini PR besar bagi Bung  Eko. Semoga kedepan seluruh lapisan masyarakat babel  menyadari hal ini dan mampu membangun Bangka Belitung menjadi lebih maju dan berarti.
sumber

0 comments:

Posting Komentar