Rabu, 27 April 2011

'Ayo Mama' hingga Mitra Strategis

WAWANCARA PM CHINA WEN JIABAO


Beijing, Kompas - Peluang kerja sama antara China dan Indonesia sungguh luar biasa. Yang diperlukan hanyalah bagaimana meraih peluang dan melaksanakan kerja sama untuk hasil konkret yang memberi manfaat pada pembangunan dan kemajuan kedua negara.
Hal itu disampaikan Perdana Menteri (PM) China Wen Jiabao, Senin (25/4) di Beijing, dalam wawancara dengan wartawan Kompas Rikard Bagun bersama dua wartawan Indonesia lain dari The Jakarta Post dan SCTV serta dua wartawan Malaysia.
Dalam wawancara menjelang kunjungannya ke Indonesia dan Malaysia itu, Wen (69) menegaskan, Indonesia dan Malaysia mempunyai hubungan sejarah dekat sebagai saudara dan tetangga dengan China.
Khusus tentang Indonesia, Wen secara runut memaparkan sejarah hubungan panjang dengan China sejak abad ke-4 sampai kerja sama strategis saat ini. Kunjungan PM Wen ke Indonesia mulai Kamis ini sampai Sabtu, 30 April, merupakan lawatan resmi pertama sejak menjadi PM pada 2003.
Namun, Wen yang menjadi pemimpin di balik kebijakan ekonomi China saat ini mengaku sudah mengenal Indonesia sejak masa kanak-kanak, antara lain melalui lagu rakyat ”Ayo Mama”. Atas pertanyaan apakah masih mengingat lirik lagu itu, Wen dengan tertawa menyatakan, ”Jika ada waktu nanti, saya akan menyanyikannya untuk Anda.”
Dalam wawancara yang berlangsung sore hari di kantor PM itu Wen tampak santai menjawab berbagai pertanyaan yang berfokus soal kerja sama ekonomi dan perdagangan ASEAN-China. Sementara persoalan domestik China, seperti isu politik, sengaja tidak boleh disentuh. Petikannya, antara lain, sebagai berikut:
Bagaimana komentar Anda tentang hubungan Indonesia-China sekarang ini?
Kontak antara China dan Indonesia sudah berlangsung sangat lama. Dalam tahun-tahun belakangan ini hubungan kedua negara meningkat cepat dalam saling membantu pembangunan. Saya mulai mengenal nama Indonesia ketika masih kecil. Sejumlah lagu rakyat Indonesia, seperti ”Ayo Mama”, sudah bisa saya nyanyikan waktu kecil.
Soal kontak kedua negara, kita bisa mengingat jauh ke abad ke-4. Dalam zaman modern, episode yang paling dikenang dalam kontak kedua negara adalah Konferensi Asia-Afrika di Bandung ketika Presiden Soekarno dan PM China Zhou Enlai melakukan terobosan penting dalam menyukseskan konferensi, termasuk menghasilkan 10 prinsip penting (Dasasila Bandung) tentang koeksistensi damai negara-negara Asia dan Afrika.
Indonesia dan China memiliki program pembangunan jangka panjang 25 tahun. Bagaimana cetak biru pembangunan itu dapat diisi dengan kerja sama yang saling menguntungkan?
Saya berkeyakinan rencana pembangunan ekonomi jangka panjang kedua negara memberikan kesempatan luar biasa dalam membangun kerja sama. Yang kita perlukan sebenarnya bagaimana merebut kesempatan dan mendorong kerja sama untuk meraih hasil yang konkret.
Dalam melaksanakan ini saya yakin sangat penting untuk mengambil langkah dalam enam bidang. Pertama, kunjungan timbal balik secara reguler pada tingkat pemimpin dan meningkatkan sikap saling percaya dalam bidang politik.
Kedua, kerja sama ekonomi dan perdagangan lebih erat. Kita dapat meningkatkan kerja sama dalam bidang energi, pembangunan infrastruktur, dan pengembangan sektor penting lain, antara lain manufaktur, pertanian, dan perikanan.
Ketiga, kerja sama bidang maritim, termasuk keamanan laut, tukar-menukar kunjungan angkatan laut, antiterorisme, latihan militer bersama, riset kelautan, serta pengembangan sains dan teknologi kelautan. Kita juga perlu memperkuat kerja sama dalam persiapan menghadapi tsunami dan gempa.
Keempat, kerja sama budaya dan kontak antarmasyarakat. Kita perlu melakukan tukar-menukar ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan, dan pendidikan. Saya berkeyakinan, tukar-menukar pendidikan dan kebudayaan akan mendorong persahabatan pada masa depan dan menciptakan fondasi bagi kerja sama kita.
Kelima, memperkuat kerja sama kita di ASEAN. Indonesia kini mendapat giliran menjadi Ketua ASEAN. Kami berharap, Indonesia akan terus berperan aktif dan konstruktif dalam mendorong kerja sama ASEAN-China.
Keenam, kerja sama dalam isu-isu internasional dan regional. Indonesia termasuk anggota Grup-20. Pengaruh Indonesia tidak hanya meningkat pesat di Asia, tetapi juga di dunia. Kami berharap kedua negara bersama-sama memberikan kontribusi bagi perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan dunia.
Hubungan ASEAN-China mengalami kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Ya, hubungan China-ASEAN sudah melewati waktu panjang 20 tahun. Kita bergerak dari sekadar dialog menjadi hubungan bertetangga dan kini menjadi mitra kerja sama strategis.
Apakah Anda melihat tantangan dalam hubungan ASEAN-China?
Saya berkeyakinan, kita sudah bekerja sama secara baik selama ini dalam mengembangkan wilayah perdagangan bebas dan kerja pembangunan infrastruktur. Sekalipun tingkat pembangunan dan kemajuan negara-negara anggota ASEAN tidak sama, saya berkeyakinan, kita semua dapat mengambil keuntungan dari kerja sama kita.
Apa yang diupayakan China dalam mendorong kerja sama dengan ASEAN?
Kerja sama antara China dan ASEAN didasarkan atas sikap saling menghormati dan sama-sama meraih hasil menang-menang (win-win). Saya berkeyakinan, kerja sama telah memberikan manfaat untuk para pihak yang terlibat.
Sejumlah negara, termasuk Indonesia, agak cemas tentang pelaksanaan ACFTA (Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China). Bagaimana pandangan Anda?
Saya berharap kerja sama ASEAN dan China akan terus berlanjut dalam arah yang tepat. Anda mempertanyakan tentang kerja sama China-ASEAN dalam ACFTA. Saya perlu menyatakan, begitu banyak persiapan sebelum ACFTA disahkan. Saya berkeyakinan, perjanjian ACFTA telah memberikan keuntungan kepada China dan negara-negara ASEAN.
Bagaimana dengan penyelesaian persengketaan di Laut China Selatan? Apakah China akan mengadakan perundingan dengan negara-negara yang terlibat?
Persoalan teritorial dan garis pantai itu perlu dihadapi secara damai melalui pendekatan bilateral. Kami tak setuju pertikaian yang bersifat bilateral diselesaikan di forum multilateral. Namun, perlu saya sampaikan pula, sekalipun terdapat persengketaan di Laut China Selatan, hal itu tidak akan menghalangi kita untuk hidup berdampingan secara damai. China mempunyai komitmen meneruskan peran dalam mendorong perdamaian, keamanan, dan stabilitas dunia.
Bagaimana China melihat pengaruh kekuatan ekstra kawasan, seperti Amerika Serikat dan Rusia, dalam kerja sama regional Asia Timur?
Dalam menghadapi dinamika baru dalam kerja sama di Asia Timur, saya yakin, sangatlah perlu mengikuti prinsip-prinsip yang sudah ditetapkan. Kedua, kita juga harus menghormati berbagai kerja sama di Asia Timur. Kiranya prinsip paling penting, kerja sama Asia Timur haruslah Asia memainkan peran sebagai pemimpin.
Kerja sama Asia Timur haruslah memberikan kontribusi terhadap kemajuan ASEAN dan pembangunan semua negara Asia Timur.
Ketiga, kita harus menjamin, kerja sama kini terbuka dan inklusif. Kerja sama Asia Timur terus meluas dan tahun ini pemimpin AS dan Rusia akan menghadapi pertemuan puncak Asia Timur. Saya yakin, pertemuan puncak Asia Timur benar-benar menjadi forum strategis. Dalam forum itu kita harus bekerja sama untuk mendorong perdamaian dan stabilitas di Asia Timur.
Sumber http://cetak.kompas.com/read/2011/04/28/02254778/ayo.mama.hingga.mitra.strategis

0 comments:

Posting Komentar