Jumat, 10 Juni 2011

Dampak Buruk Merokok Bagi Tubuh Kita

Inner Power. Kayaknya sih, sampai hari ini blom ditemukan dampak bagus dari merokok kecuali bagi produsen dan pedadangnya. Meskipun sudah banyak himbauan dan peringatan akan bahayanya, tetapi tetap saja kita orang pada merokok. Alasannya untuk mendapatlan kenikmatan. Bukannya masih ada cara lain yang lebih aman untuk memacu otak dan mendapatkan kenikmatan di luar kebiasaan merokok?
Tar, Nikotin, zat dan gas kimia yang dikandung rokok sudah menjadi rahasia umum berpotensi membenihkan sekian penyakit. Di bungkusnya saja sudah ada peringatannya. Lagian komposisi bahan kimia yang ditambahkan untuk menambah laju masuknya nikotin ke otak (agar rasa nikmat lebih cepat terasa) berpotensi membahayakan perokok itu sendiri.

Saat ini di pasaran emang banyak ditemui rokok “Mild” atau “Rokok Ringan” yang mengklaim memiliki kandungan Tar dan Nikotin lebih rendah. Tetapi tetap saja gas yang ditimbulkan sebagai efek samping merokok berpotensi membahayakan bagi si perokok (aktif) dan bagi orang disekitamya (pasif).
Banyak terdapat penyakit kaum perokok. Menurut penelitian ada 10 tipe kanker yang disebabkan oleh rokok. Nah lo. Selain itu disebutkan juga bahwa pria perokok akan meninggal 13,2 tahun lebih muda dibandingkan yang bukan perokok sedangkan wanita perokok meninggal 14,5 tahun lebih muda.
Merokok dapat menyebabkan kanker mulut, pita suara dan esofagus. Wanita perokok memiliki kemungkinan 13 kali lebih tinggi kena kanker paru paru dibanding yang tidak merokok. Sedangkan pria perokok 23 kali lebih tinggi terkena kanker paru paru dibanding yang tidak merokok.
Kanker perut dan lambung, kanker ginjal, kanker pankreas, bila fatal dapat menyebabkan diabetes mellitus I kencing manis, kanker leher rahim, kangker darah/Leukemia. Weleh!
Perokok beresiko 3 kali lebih tinggi menderita katarak yang dapat menyebabkan kebutaan. Rokok dapat menjadi penyebab utama terjadinya stroke dan kerusakan otak. Perokok beresiko 10 kali lebih tinggi menderita periodontitis (gusi terbakar yang mengarah ke infeksi) sehingga dapat merusak jaringan halus dari tulang.
Dampak lainnya dapat terjadi pneumonia, bronchitis, asthma, batuk kronis, gagal jantung, serangan jantung, hipertensi, dan stroke. Kemandulan, bayi lahir prematur, bayi lahir berat badan kurang (BBLR) dan ganguan pernapasan. Keren keren namanya ya, Bro?
Untuk mencegah dampak buruk dari masuk dan tertimbunya bahan berbahaya rokok ke dalam saluran pernapasan, sebaiknya perokok mengkonsumsi sumber sumber Chlorophyl dan antioxidan secara teratur. Tidak lupa tentunya saran yang paling tepat adalah mulai berubah, mengurangi, dan menghilangkan kebiasaan hidup yang kurang baik seperti merokok.
Perokok Pasif Berisiko Lebih Tinggi
Tags: Bahaya Merokok, Dampak Buruk Merokok, perokok pasif
Merokok tidak hanya merusak diri sendiri, juga merusak orang lain. Terutama orang dekat Anda. Mereka –bisa jadi putra/putri Anda, istri Anda– yang menghirup asap Anda pun terkena dampak buruk merokok yang lebih berbahaya.
Anda boleh saja melarang putra/putri Anda merokok, tetapi kalau Anda sendiri merokok dilingkungannya, sama saja Anda bersama mereka “merokok”. Mereka juga mengisap asap rokok dan menerima dampak buruk yang dihasilkan akibat merokok. Mereka adalah perokok pasif. Tidak merokok tapi Anda paksa menghirup asap rokok.
Di samping mengisap asap sampingan (sidestre-am smoke), yaitu asap yang dihasilkan dan pembakaran rokok saat tidak diisap, perokok pasif juga menghirup asap utama (mainstream smoke) yang dihembuskan balik oleh perokok.
Menurut dr Yulia Andani Murti dari Poliklinik Departemen Kelautan dan Perikanan, mengutip fakta yang diperoleh dari World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia, karena menghirup asap utama yang dihembuskan balik oleh Si perokok dan juga asap sampingan, perokok pasif justru mengisap racun yang terkandung dalam asap rokok dua kati lipatnya.
Dari sebatang rokok, asap yang dihirup oleh perokok hanya 15%. Selebihnya, sebesar 85% tersebar ke lingkungan. Padahal ribuan zat kimia beracun, termasuk bahan-bahan yang dapat menimbulkan kanker (karsinogen), terdapat dalam asap rokok. Dan putra/putri Anda juga boleh jadi ikut mengisapnya.
Ini menyebabkan putra/putri Anda mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita kanker paru-paru, penyakit jantung koroner, dan gangguan pernafasan. Sedangkan pada janin, bayi dan anak-anak, paparan asap rokok juga dapat menyebabkan berat badan lahir rendah, bronchitis dan pneumonia, infeksi rongga telinga dan asthma. Bahkan, risiko kematian mendadak akibat asap rokok, juga ditemukan pada anak-anak di bawah umur.
Kerugian berlipat bagi wanita, anak dan bayi
Akibat paparan asap rokok seseorang terhadap kesehatan orang lain sampai sekarang masih sering disepelekan. Selama ini, orang hanya melarang seorang wanita yang perokok karena dapat membahayakan janin maupun bayinya yang sudah lahir. Padahal, bukan hanya si ibu yang sedang hamil atau menyusui yang perlu berhenti merokok. Ayah maupun orang di sekitar itu dan bayinva, juga harus menghentikan kegiatan merokok itu.
WHO bahkan memperkirakan hampir sekitar 700 juta anak atau sekitar setengah dan seluruh anak di dunia termasuk bayi yang masih menyusui pada ibunya terpaksa mengisap udara yang terpolusi asap rokok. Parahnya lagi hal itu justru terjadi lebih banyak di dalam rumah mereka sendiri. Nikotin yang ada dalam rokok terserap dengan cepat dan saluran pernapasan ke aliran pembuluh darah ibu dan Iangsung ditransfer ke ASI dengan cara penyerapan secara perlahan.
Jika ada orang luar yang merokok di dekat bayi, maka selain nikotin terserap dan ASI ibu yang terpapar asap rokok, juga diserap Iangsung melalui pernapasan si kecil. Nikotin, bersama dengan ribuan bahan beracun asap rokok Iainnya, juga masuk ke saluran pernapasan bayi. Nikotin yang terhirup melalui saluran pernapasan dan masuk ke tubuh melalui ASI ibunya akan terakumulasi di tubuh bayi dan membahayakan kesehatan si kecil.
“Tidak hanya itu. Nikotin juga dapat mengubah kualitas ASI, misalnya rasa ASI menjadi tidak enak, dan racun dan rokok ini malah terminum oleh bayi,” ujar Yulia, yang mengambil gelar pascasarjana Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Universitas Indonesia ini.
Beban ganda akibat rokok
Merokok untuk sebagian orang mungkin men-jadi kegiatan yang menyenangkan. Uang pun gampang dikeluarkan demi mendapatkan sebatang rokok yang mereka katakan memberi kenikmatan. Tetapi pandangan lain dilontarkan oleh WHO.
Menurut WHO, merokok akan menciptakan beban ganda yang harus ditanggung, karena mero-kok akan mengganggu kesehatan sehingga akan lebih banyak lagi biaya yang dikeluarkan untuk mengobati penyakitnya. Di samping itu merokok juga menghabiskan uang yang seharusnya bisa digunakan untuk membeli makanan yang bergizi.
Agak mengejutkan, penelitian yang dilaporkan WHO menemukan bahwa jumlah perokok paling banyak berasal dan kalangan masyarakat miskin. Di Madras, India, mayoritas perokok justru dan kelompok masyarakat buta huruf. Hasil riset lainnya membuktikan, kelompok masyarakat termiskin di Bangladesh menghabiskan hampir 10 kali lipat penghasilannya untuk tembakau dibandingkan untuk kebutuhan pendidikan.
Lalu penelitian di 3 provinsi Vietnam menemu-kan, perokok menghabiskan 3,6 kali Iebih banyak untuk tembakau dibandingkan untuk pendidikan, 2,5 kali Iebih banyak untuk tembakau dibandingkan dengan pakaian, dan 1,9 kali lebih banyak untuk tembakau dibandingkan untuk biaya kesehatan. Bagaimana di Indonesia ini?
Quit Tobbaco Indonesia
Sangat besar kerugian menjadi perokok pasif. Stop jadi perokok pasif sekarang juga! Protes bila ada orang-orang di sekeliling kita mulai mengepulkan rokoknya, apalagi bila berada di ruangan tertutup. Jangan mau hak hidup sehat kita, terutama masa depan anak-anak, dirampas perlahan-lahan oleh para perokok.
sumber

0 comments:

Posting Komentar